Latest Post

Repost: Pengecoran Pondok Mabadiij /TPQ Baitul Munir

Postingan ini diambil dari FB lebih dari 7 tahun yang lalu mengenai rencana pengecoran lantai 1 Pondok Pesantren Mabadiij atau TPQ Baitul Munir.

Berikut petikan status FB dan foto bangunannya:




"P
ada hari Minggu, 14 September 2014, meski dg keterbatasan material, insya Alloh akan dilakukan pengecoran bangunan Ponpes Mabadii Rabak Cikawung. Kebutuhan semen sekitar 100 sak, yg tersedia baru 36 sak.

Bagi rekan2 yg ingin beramal jariyah, silakan hubungi saya atau panitia yg lain ( Syeh Ozi, Bung Tomo Rabak, Aris Wahyudin, Coes Coes, Kasturi Melem, Medy Bsr, D'Saham Köil, Kang Zein, Kamul Roji, Sahur Khan, dan lainnya) "
 

Repost: Ikut Lomba Antar TPQ Badko Kecamatan Ajibarang

Postingan ini adalah repost dari FB hampir 8 tahun yang lalu mengenai partisipasi TPQ Baitul Munir dalam lomba antar TPQ yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi TPQ Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.

Dan ini hasil dari perlombaan tersebut....

The Champion Lomba dalam rangka menghadapi Bulan Suci Romadhon, yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2014......

Cerdas Cermat Agama Islam
1. TPA At-Taqwa Ajibarang (Putri)
2. TPA Baitul Munir Cikawung (Putri)
3. TPA HA Ciberung (Putri)

Sholat Berjamaah
1. TPA Al-I'tikaf Tambakan
2. TPA HA Ciberung
3. TPA Baitul Munir Cikawung

SSP
1. TPA HA Ciberung
2. TPA Al-I'tikaf Tambakan
3. TPA Baitul Hidayah Lesmana.
Selamat kepada para juara, semoga bermanfaat.....
BADKO TPQ Kec. Ajibarang....
 

Jumlah Huruf-Huruf Dalam Al Quran

Imam Syafi’e dalam kitab Majmu al Ulum wa Mathli ’u an Nujum dan dikutip oleh Imam Ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dalam Al Qur ’an diurut sesuai dengan banyaknya:
o Alif : 48740 huruf,
o Lam : 33922 huruf,
o Mim : 28922 huruf,
o Ha ’ : 26925 huruf,
o Ya’ : 25717 huruf,
o Wawu : 25506 huruf,
o Nun : 17000 huruf,
o Lam alif : 14707 huruf,
o Ba ’ : 11420 huruf,
o Tsa’ : 10480 huruf,
o Fa’ : 9813 huruf,
o ‘Ain : 9470 huruf,
o Qaf : 8099 huruf,
o Kaf : 8022 huruf,
o Dal : 5998 huruf,
o Sin : 5799 huruf,
o Dzal : 4934 huruf,
o Ha : 4138 huruf,
o Jim : 3322 huruf,
o Shad : 2780 huruf,
o Ra ’ : 2206 huruf,
o Syin : 2115 huruf,
o Dhadl : 1822 huruf,
o Zai : 1680 huruf,
o Kha ’ : 1503 huruf,
o Ta’ : 1404 huruf,
o Ghain : 1229 huruf,
o Tha’ : 1204 huruf dan terakhir
o Dza’ : 842 huruf.
Jumlah total semua huruf dalam Al- Qur ’an sebanyak 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu)📌 Jumlah ini sudah termasuk jumlah Huruf Ayat yang di-nasakh.
Setiap kali kita khatam, kita membaca 1 juta lebih huruf.
1 huruf = 1 kebaikan.
1 kebaikan = 10 pahala.
Kira-kira 10 juta pahala kita dapat jika khatam Quran. Mudah2an ini menjadi motivasi kita untuk terus membaca Qurān dan semoga salah satu pintu Syurga untuk pembaca Qurān memanggil kita untuk masuk Syurga melaluinya.
Aamiin Allohuma Aamiin
 

Sepenggal Cerita Awal Mula Berdirinya NU & Muhammadiyah

Sebuah perbincangan tentang 4 orang murid Syaikhana Cholil Bangkalan yang akan jadi tonggak dakwah Indonesia. Dari 4 orang murid Syaikhana Cholil itu, NU, Muhammadiyah, MIAI dan Masyumi terpondasi.
1. Awal 1900-an 4 murid tamatkan pelajarannya pada Kyai Cholil di Bangkalan Madura. Menyeberangi selat, 2 ke Jombang, 2 ke Semarang.
2. Dua murid yang ke Jombang, 1 HM Ikhsan (kakek Cak Nun) dibekali cincin, 1 lagi KH Romli (ayah KH Mustain Romli) dibekali pisang mas.
3. Dua murid yang ke Semarang; Hasyim Asy'ari & Muhammad Darwis, masing masing diberi kitab untuk dingajikan pada Kya Soleh Darat.
4. Kyai Soleh Darat adalah ulama terkemuka, ahli nawawu, ahli tafsir, ahli falak; keluarga besar RA Kartini mengaji pada beliau. Bahkan atas masukan Kartini-lah, Kyai Soleh Darat menerjemahkan Al Quran ke dalam bahasa Jawa agar bisa difahami.
5. Pada Kyai Soleh Darat, Hasyim dan Darwis (yang kemudian berganti nama jadi Ahmad Dahlan) belajar tekun dan rajin, lalu 'diusir'. Kedua sahabat itu; Hasyim Asy'ari dan Ahmad Dahlan diperintahkan Kyai Soleh Darat segera ke Mekkah untuk melanjutkan belajar.
6. Setiba di Mekkah, keduanya nan cerdas menjadi murid kesayangan Imam Masjidil Haram, Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Tampaklah kecenderungan Hasyim yang sangat mencintai hadits, sementara Ahmad Dahlan tertarik bahasan pemikiran dan gerakan Islam.
7. Tentu riwayat jalan berilmu mereka panjang. Saya akan melompat pada kepulangan mereka ketanah air & gerakan nan dilakukan.
8. Hasyim Asy'ari pulang ke Jombang. Disana kakek Cak Nun (yang maafkan saya terlupa namanya) menantinya penuh rindu. Kakek Cak Nun nan 'sakti' inilah yang menaklukkan kawasan rampok dan durjana bernama Tebuireng untuk didirikan pesantren.
9. Hasyim Asy'ari dia mohon agar mulai berkenan mulai mengajar disitu. Beliau membuka pengajian 'Shahih Al Bukhari' disana.
10. Fahamlah kita, satu satunya orang yang bisa bujuk Gus Dur keluar istana saat impeachment dulu ya Cak Nun. Ini soal nasab.
11. Saat disuruh mundur orang lain, Gus Dur biasanya jawab: "saya kok disuruh mundur, maju aja susah, harus dituntun!". Tapi Cak Nun tidak menyuruhnya mundur. Kata beliau "Gus, koen wis wayahe munggah pangkat!" Sudah saatnya naik jabatan!"..
12. KH Romli Tamim yang juga di Jombang mendirikan pesantren di Rejoso, kelak jadi pusat Thariqoh Al Mu'tabarah yang disegani.
13. Kembali ke Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari, CATAT INI: beliaulah orang yang menjadikan pengajian hadist penting & terhormat. Sebelum Hadratusy Syaikh memulai ponpes Tebuireng-nya dengan kajian Shahih Al Bukhari, umumnya ponpes cuma ajarkan tarekat.
14. Tebuireng makin maju, santri berdatangan dari seluruh nusantara. Hubungan baik terjalin dengan Kyai Hasbullah, Tambakberas. Putra Kyai Hasbullah, Abdul Wahab kelak jadi pendiri organisasi Islam terbesar yang dinisbatkannya pada Hadratusy Syaikh: NU. Konon selama KH Abdul Wahab Hasbullah dalam kandungan, ayahnya mengkhatamkan alquran 100 kali diperdengarkan pada si janin.
15. Tebuireng juga berhubungan baik dengan KH Bisyri Syamsuri Denanyar. Abdul Wahid Hasyim menikahi putri beliau (ibu Gus Dur).
16. KH Bisyri Syansuri juga beriparan dengan KH Abdul Wahab Hasbullah. Inilah segitiga pilar NU; Tambakberas - Tebuireng - Denanyar.
17. Satu waktu ada santri Hadratusy Syaikh melapor, dari Yogyakarta ada gerakan yang ingin memurnikan agama & aktif beramal usaha. "O kuwi Mas Dahlan", ujar Hadratusy Syaikh "Ayo padha disokong"!". Itu Mas Dahlan, ayo kita dukung sepenuhnya.
18. KH Ahmad Dahlan sang putra penghulu keraton itu amat bersyukur. Beliau kirimkan hadiah. Hubungan kedua keluarga makin akrab.
19. Sampai generasi ke-4, putra putri Tebuireng yang kuliah di Yogya selalu kos di keluarga KH Ahmad Dahlan Kauman (Gus Dur juga).
20. Sebagai bentuk dukungan pada perjuangan KH Ahmad Dahlan, Hadratusy Syaikh menulis kitab 'Munkarat Maulid Nabi wa Bida'uha', bagi Hadratusy Syaikh, itu banyak bid'ah & mafsadatnya. UNIK: satu satunya Kyai NU yang tidak diperingati HAUL nya ya beliau.
21. Ketika akhirnya gesekan makin sering terjadi antara anggota Muhammadiyah vs kalangan pesantren, Hadratusy Syaikh turun tangan. "Kita & Muhammadiyah sama. Kita Taqlid Qauli (mengambil PENDAPAT 'ulama Salaf'), mereka Taqlid Manhaji (mengambil METODE)".
22. Tetapi dipelopori KH Abdul Wahab Hasbullah, para murid menghendaki kalangan pesantren pun terorganisasi baik. NU berdiri. Direstui Hadratusy Syaikh, Abdul Wahab Hasbullah & rekan berangkat ke Mekkah menghadap raja Saudi sampaikan aspirasi Madzhab. Kepulangan mereka disambut Hadratusy Syaikh dengan syukur sekaligus meminta untuk terus bekerjasama dengan Muhammadiyah.
23. Atas prakarsa Hadratusy Syaikh, KH Mas Mansur -Muhammadiyah- & tokoh lain, terbentuklah Majlisul Islam A'la Indunisiya (MIAI). (yang kemudian berubah menjadi Masyumi -red)
24. Mengapa kisah Khalil dari Bangkalan & murid muridnya penting? Agar terjaga fikiran, lisan & perkataan kita yang mengaku pewaris dakwah hari ini wink emotikon Yang tidak memahami sejarah, nasab keluarga, & sanad Ilmu, akan kesulitan memahami & membawakan dakwah pada kalangan tertentu. Jika kini sebagian santri yang bernasab baik & bersanad ilmu itu jadi Liberal; naiflah memusuhi tanpa kelayakan untuk didengar kalangannya
Sumber:

 

Rencana Anggaran Biaya Finishing Pembangunan Ponpes Mabadii

Sabtu (malam Minggu), 31 Jan 15, bertempat di Masjid Baitul Munir telah diadakan musyawarah panitia pembangunan Ponpes Mabadii Desa Cikawung Rabak RT 05 / 02, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (hampir semua panitia hadir). Agenda musyawarah adalah evaluasi pembangunan ponpes.
Ponpes sudah kokoh berdiri. Tinggal finishing. RAB atas finishing adalah sbb:
- 10 sak semen @75.000 dan 1 rit pasir Rp 600.000 (utk pemasangan keramik), total Rp 1.350.000.
- Kaca (16 lembar), engsel (6 pasang), slot (6 pasang), tangan gareng (16 pasang), grendel (22 pasang) untuk finishing jendela dan pintu, total Rp 2.376.000.
- Ongkos pembuatan jendela dan pintu Rp 2.320.000.
- Ongkos pasang keramik dan merapikan risplang: 30 hari x 3 org x Rp 50.000, total Rp 4.500.000.
- Waterproof, cat dasar, cat utama, peralatan pengecatan, lampu, plamir, total Rp 3.266.000.
Total RAB yg dibutuhkan untuk finishing hingga ruangan belajar bisa digunakan sebesar Rp 13.812.000.

Bagi para dermawan yg berniat untuk beramal demi kelancaran pembangunan ponpes Mabadii, silakan kontak ke panitia (atau sms/call ke 081334706395 ==> abu tholib). 

Terima kasih.

Di bawah ini adalah foto progres pembangunan Ponpes Mabadii Desa Cikawung RT 05/02.




 

Progres Pembangunan Ponpes Mabadii Desa Cikawung (2)

Berikut adalah foto terakhir progres pembangunan Ponpes Mabadii Desa Cikawung RT 05 RW 02, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Gambar ini diambil pada hari Sabtu, 10 Januari 2015.
Rincian penerimaan dan pengeluaran dapat dilihat di link ini http://tpabaitulmunir.blogspot.com/2014/04/daftar-penyumbang-rehab-pondok.html
Rencananya, bangunan ini akan digunakan untuk ngaji anak-anak TPQ Baitul Munir, para remaja dan orang tua.
Saat ini, jumlah santri TPQ Baitul Munir adalah 77 santri yang terbagi menjadi 4 kelas.
Kelas A sebanyak 31 anak, kelas B 18 anak, kelas C 17 anak dan kelas D sebanyak 11 anak. Sedangkan nama-nama ustadz/ah dapat dilihat di link ini http://tpabaitulmunir.blogspot.com/2013/03/profil-tpa-baitul-munir-desa-cikawung.html




 

Progres Pembangunan Ponpes Mabadii Desa Cikawung

Berikut adalah gambar pembangunan Ponpes Mabadii Desa Cikawung RT 05 RW 02 Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Gambar ini adalah kondisi terakhir pada 23 November 2014.
Proses pembangunan akan dihentikan pada 7 Desember 2014 karena dana yang ada hanya sampai tgl tersebut.
Oleh karena itu kami berharap ada donatur yg akan membantu memberikan bantuan agar pembangunan pondok pesantren ini bisa dilanjutkan.
Bila ada donatur yg akan menyalurkan bantuan, silakan hubungi panitia di link ini http://tpabaitulmunir.blogspot.com/2014/04/susunan-panitia-rehab-pondok-pesantren.html atau call/sms ke 081334706395 (abu tholib) atau via email ke wongcikawung@gmail.com (paypal).
(Baitul Munir adalah nama masjid di Ponpes Mabadii)

Saldo kas Panitia Pembangunan silakan klik di sini http://tpabaitulmunir.blogspot.com/2014/04/daftar-penyumbang-rehab-pondok.html

(gambar atas adalah tampak depan)

 (gambar ruangan dalam) 

 (gambar ruangan dalam depan)

 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. TPA Baitul Munir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger